MAKALAH METODE DAN MEDIA MENGAJAR



BAB 1
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan, ternasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Seperti yang telah banyak kita temukan bahwa gaya megajar yang kurang disukai oleh siswa akan berpengaruh pada tinggi-rendahnya minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis akan membahas masalah umum yaitu “ Bagaimana media dan metode pembelajaran Ips”.  Berikut adalah sub masalah yang akan penulis bahas :
1)      Apa yang dimaksud media dan metode mengajar?
2)      Apa fungsi media pembelajaran ?
3)      Apa saja jenis-jenis media pembelajaran ?
4)      Apa saja kriteria pemilihan metode pembelajaran ips di SD?
5)      Apa saja metode pembelajaran ips di SD?
C. Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran dan Metode mengajar
2.      Untuk megetahui fungsi media pembelajaran
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran
4.      Untuk mengetahui kriteria metode pembelajaran ips
5.      Untuk mengetahui metode pembelajaran ips
D.    Manfaat
1.      Dapat memahami pengertian media pembelajaran dan metode mengajar
2.      Dapat memanfaatkan kelebihan-kelebihan pada setiap media pembelajaran
3.      Dapat menggunakan berbagai jenis media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
4.      Dapat mempermudah guru dalam penggunaan setiap metode pembelajaran IPS







 

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MEDIA DAN METODE MENGAJAR
1. Pengertian Media Pembelajaran                                          
Kata media berasal daribahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Menurut Gerlach dan ely (dalam Hamdani 2010 : 243)) media apabila dipahami secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi agar sisw mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau eletronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Sedangkan Education Assiciation (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional  atau mengadung maksud-maksud pengajaran.
2. Pengertian Metode mengajar                        
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan”.  Dengan demikian metode bersangkut paut dengan pemilihan jalan, arah atau pola dalam berbuat sesuatu untuk mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan mengajar dapat diartikan sebagai suatu proses membawa anak didik dari suatu tingkat kecakapan tertentu ke tingkat kecakapan yang menjadi tujuan pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut Winarno Surachmad (1976:76), menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar (T. Raka Joni. 1980:1).
Dengan demikian metode mengajar adalah metode yang dipergunakan oleh seorang pengajar untuk membawa anak didiknya ke tujuan pengajarannya (E. Kusmana. 1974:1). Lebih jelas lagi ditegaskan oleh Winarno Surachmad (1961), bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.
B. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Penggunaan media pembelajaran oleh seorang guru dalam pembelajaran tentu tidak begitu saja atau tanpa dasar pemikiran atau alasan yang jelas. Ketika memilih sumber belajar, yang  perlu diperhatikan dan penting untuk dipikirkan guru adalah tujuan yang akan dicapai. Salah satu sumber belajar atau bahan yang dipilih seyogyanya efektif dan mampu membawa siswa ke arah tujuan tersebut. Dengan kata lain, alat bantu pembelajaran, materi, dan sumber yang dipilih mampu membantu guru untuk mencapai tujuan  tertentu dalam proses pembelajaran. Berikut ini beberapa alasan pentingnya guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran:
1)      Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama; media yang berbeda dapat membantu siswa dengan gaya belajar yang berbeda. 
2)      Rentang kemampuan membaca anak yang dipilih secara acak untuk membentuk kelompok kelas sekolah dasar yang besar,  rata-rata tiga sampai lima tahun di kelas yang lebih rendah dan lima sampai sepuluh tahun di kelas-kelas menengah dan atas. 
3)      Setiap media memiliki kekuatan yang khas dan keterbatasan dalam menyampaikan pesan.
4)      Dampak pesan yang disampaikan mungkin akan lebih kuat jika lebih dari satu sistem sensorik yang terlibat untuk menerima hal itu. 
5)      Bahan yang harus dipelajari sangat bervariasi, abstrak dan kompleks.
6)      Penggunaan berbagai media dapat memotivasi dan meningkatkan kualitas ketertarikan siswa pada materi.
7)      Model pembelajaran yang menekankan pada penyelidikan dan memerlukan pemecahan masalah yang luas untuk mengatur pencarian informasi tahap dan sumber. 
8)      Berbagai sumber yang bervariasi dapat memberikan wawasan yang berbeda pada subjek yang sama. Hasil ini mungkin akan berbeda jika guru hanya menggunakan satu sumber dalam proses pembelajaran. 
            Dengan demikian dapat dipahami bahwa penggunaan dan pemilihan media oleh seorang guru dalam proses pembelajaran harus memiliki berbagai pertimbangan dan tujuan yang jelas. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dilakukan semata-mata untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, bukan sebagai penentu utama dari keberhasilan sebuah proses pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana (1991:25) yakni :
1.         Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2.         Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.
3.         Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4.         Penggunaan media dalam pengajaran semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melangkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5.         Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
6.         Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1.         Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata atau lisan belaka).
2.         Mengatasi keterbatasab ruang, waktu dan daya indera, seperti : 1) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model, 2) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, atau gambar, 3) Konsep yang terlalu luas.
3.         Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Media pembelajaran berguna untuk : 1) Menimbulkan kegairahan belajar, 2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, 3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4.         Dengan Sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apabila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran yaitu dengan kemampuan dalam : 1) Memberikan perangsang yang sama, 2) Mempersamakan pengalaman, 3) Menimbulkan persepsi yang sama.
Berdasarkan  uraian di atas dapat dikatakan bahwa beberapa pendidik atau guru mempunyai gaya yang berbeda dalam mengadakan pembelajaran, yang menyebutkan bahwa gaya atau model pembelajaran guru yang diadakan akan lebih bermanfaat dengan menggunakan media, serta pembelajaran yang diadakan akan lebih efektif dengan menggunakan media yang berbeda secara berkelanjutan. Maksudnya adalah pembelajaran akan lebih efektif jika penggunaan media pembelajaran tersebut tidak monoton, tetapi diavariasikan dengan media yang lainnya secara bervariasi.

C. MACAM-MACAM MEDIA DALAM PENGAJARAN IPS
Menurut Oemar Hamalik(1985:63) ada 4 klarifikasi medi pengjaran antara lain:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat seperti film stip, tranparasi, projection, gambar, ilustrasi, chart, poster, peta dan globe
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar yaitu transkripsi electris, radio, rekaman, pada tape recorder
3. Alat-alat yang dapat dilihat antara lain film, televise, benda-benda tiga dimensi yang biasanay dipertunjukan
4. Dramatisasi antara lain bermain peran,sosiodrama, sandiwara boneka
Sedangkan manurut kategorinya media dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Berdasarkan atas penggunananya
a. Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari papan tulis, gambar, peta globe, foto, model, sketsa, diagram, grafuk
b. Media yang dpoyeksikan terdiri dari slide, filmstrip, overhead, proyector(OHP, Micro projection)
2. Berdasarkan atas gerakannya
a. Media yang tidak bergerak(still) terdiri dari filmstrip, OHP, micro projection
b. Media yang bergerak(motion) antara lain film loop, TV, Vidio, Tape,
3. Berdasarkan fungsinya
a. Visual media, media untuk dilihat seperti gambar,foto bagan, sketsa,grafik,film,slide
b. Audio media media yang didengarkan serperti radio, piringan hitam, tape recorder
c. Gabungan Visual media dan Audio media seperti film bicara
d. Print media seperti barang-barang cetak biru, buku, surat kabar, majalah buletin
e. Display media seperti papan tulis, papan bulletin, papan flannel
f. Pengalam sebenarnya dan tiruan sepertu praktikum, permainan, karyawisata, dramatisasi, simulasi
D. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang digunakan dalam pembelajaran beraneka ragam. Seseorang guru harus dapat memilih salah satu media pembelajaran yang akan digunakan. Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Media pembelajaran dikelompokan  menjadi tiga yaitu :
1. Media Audio
            Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk media audio. Pengguaan media audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan meteri ajaran tentang mendengarkan.
Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).
2. Media Visual
            Media visual adalah  media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (Project Visuals).
Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (mition picture). Adapun media yang tidak dapat diproyeksikan adalah gambar yang disajikan secara fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan atau isi pelajaran, yang akan disampaikan kepada siswa. Media yang diproyeksikan adalah media yang menggunakan alat proyeksi (proyektor) sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (screen).
3. Media Audio-Visual
            Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Audio visual akan mejadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin mantap dan optimal. Selain itu, media dalam batas-batas terbentuk dapat juga melakukan peran dan tugas guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi bara siswa untuk belajar. Contoh media audio visual, diantaranya program vedio atau televisi, vedio atau televisi intruksional, dan program slide suara (soundslide).
Media audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.
E. KRITERIA MENENTUKAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD
Anda sudah belajar tentang macam-mcam metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS di SD. Permasalahan yng timbul sekarang adalah bagaimana Anda memilih metode atau pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan  kepada siswa.
Berhubungan dengan hal tersebut menurut Cheppy HC (tt;80)  ada tiga
kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan metode, antara lain:
1.      Tujuan
Tujuan merupakan landasan utama untuk menentukan metode sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya jika guru akan mengembangkan sikap dalam kehidupan keluarga, maka metode yang dipilih adalah sosiodrama.

2.      Kebutuhan dan minat anak
Kebutuhan individu itu berbeda-beda, misalnya beberapa anak memerlukan pengalaman tertentu, sedang yang lain memerlukan aktivitas tertentu pula. Sebagai guru harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan anak untuk menentukan rencana kegiatan pembelajaran. Pada kelas rendah, diperlukan aktivitas yang bertumpu pada bahan-bahan buku bacaan, sosiodrama, permainan, membaca cerita, dan penyusunan bagan. Minat anak sebagian juga ditentukan oleh metode yang digunakan guru. Siswa yang gemar mengkoleksi perangko dan pakaian adat akan berbeda dengan siswa yang gemar membaca ataupun melalui akting. Oleh karena itu dengan mengenal perbedaan-perbedaan siswa tersebut, guru akan mudah untuk menentukan metode yang akan digunakan.
3.      Cara Penampilan Guru
Kepribadian guru dapat dilihat melaluai penampilannya waktu mengajar. Dalam beberapa hal ia telah mengembangkan cara mengajar yang mengesankan, di lain pihak ia memang pandai memilih metode yang tepat, sehingga kegiatan pembelajaran menyenangkan. Guru seperti itulah yang harus tampil di kelas  untuk mengajar mata pelajaran IPS. Guru hendaknya memiliki keterampilan memilih metode, dan memiliki keberanian untuk mencoba berbagai metode sebagai variasi dalam mengajar. Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar akan tampak dalam metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu metode mengajar merupakan hal yang dominan, karena meskipun materi cukup, alat-alat memenuhi syarat, kalau faktor penggunaan metode kurang tepat, maka hasil pembelajarannya akan rendah. Menurut  Husein Akhmad, dkk (1981;58) seorang guru IPS dalam memilih metode hendaknya memperhatikan  faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pengajar (guru)
Seorang guru dalam memilih metode hendaknya mempertimbangkan: pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas yang dimiliki. Personalitas yang cocok dengan  siswa akan mendorong kegiatan belajar, karena terbinanya sarana komunikasi yang efektif.


2.      Siswa
Cara-cara yang dipilih guru hendaknya memperhitungkan lingkungan siswa dari mana ia berasal, tingkat intelektual dan latar belakang siswa, pengalaman praktik siswa serta lingkungan dan budaya siswa.
3.      Tujuan yang akan dicapai
Tujuan yang akan dicapai merupakan pedoman bagi guru dalam memilih bahan yang akan disajikan dan memikirkan metode apa yang paling efektif.
4.      Materi/bahan
Materi itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, karenanya menuntut cara mengajar yang serasi dengan materi tersebut. Metode untuk materi yang bersifat abstrak akan berbeda dengan metode untuk materi yang bersifat konkrit.
5.      Waktu
Masalah waktu harus diperhatikan dalam memilih metode antara lain: waktu untuk persiapan, waktu yang tersedia untuk mengajar, waktu yang menunjukkan saat mengajar apakah mengajar pagi hari, siang hari atau sore hari.
6.      Fasilitas yang tersedia
Fasilitas yang tersedia akan menentukan seberapa jauh orang dapat leluasa dalam memilih metode pengajaran. Setelah guru menentukan metode yang tepat bagi suatu materi tertentu, hendaknya metode tersebut dijadikan sebagai alat untuk menyajikan bahan pelajaran dan sekaligus sebagai alat bantu siswa untuk mempermudah proses belajar mengajar.
F. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD
Metode pengajaran PS dapat di bagi dua klasifikasikan yaitu metode yang interaksi edukatifnya berlangsung di dalam kelas misalnya metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, aksperimen, sosiodrama, rool playing, dan tugas atau resitasi serta kerja kelompok dan interaksi yang edukatif yang berlangsung di luar kelas misalnya metode karya wisata dan observasi.
1.    Metode Interaksi dalam Kelas
a.    Metode Ceramah
Ada beberapa pengertian metode ceramah menurut beberapa ahli:
      Tjipto Utomo & Ruitjen : 1982
Metode ceramah merupakan bentuk pengajaran dimana guru mengalihkan informasi kepada sekelompok besar siswa dengan cara yang utama bersifat verbal atau kata-kata.
      Gilstrap & Martin
Metode ceramah merupakan dimana guru memberikan penyajian fakta-fakta dan prinsip-prinsip secara lisan.
      Winarso Surachmad
Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di dalam kelas.
Dari ketiga batasan tersebut dimana nampak tiga unsur penting yang harus ada dalam metode ceramah yaitu :
1)   Adanya sekelompok siswa yang akan menerima informasi secara lisan
2)   Seorang guru atau penceramah yang bersiap memberi informasi secara lisan
3)   Terhadap sejumlah informasi yang akan disampaikan oleh guru kepada sekelompok siswa secara lisan
Bila seorang guru ingin menggunakan metode ceramah di dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), minimal memenuhi ndua persyaratan :
1)   Guru hendaknya memiliki keterampilan berbicara untuk menjelaskan
2)   Guru hendaknya memiliki kemampuan memiliki dan menggunakan alat bantu intruksional yang tepat untuk meningkatkan proses ceramah.
Metode ceramah lebih tepat digunakan dalam pembelajaran IPS bila proses pembelajaran memiliki kondisi sebagai berikut :
1)   Tujuan pengajaran untuk menyampaikan informasi baru
2)   Isi pelajaran bersifat langka, misalnya suatu penemuan baru
3)   Isi pelajaran harus di organisasikan dan di sajikan dalam cara yang khusus untuk sekelompok tertentu
4)   Dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS
5)   Isi pelajaran tidak untuk di ingat dalam waktu yang lama
6)   Sebagai pengantar penggunaan metode yang lain dan mengarahkan penyelesaian tugas belajar siswa.
Metode ceramah kurang cocok di gunakan dalam proses pembelajaran bila:
1)   Tujuan pelajaran bukan hanya untuk memperoleh informasi
2)   Isi pelajaran perlu di ingat dalam waktu yang lebih lama
3)   Isi pelajaran bersifat kompleks, rinci dan abstrak
4)   Pencapaian tujuan mempersyaratkan partisifasi siswa
5)   Tujuan pelajaran yang hendak di capai berupa tujuan kognitif yang tinggi seperti analisis, sintesis, dan evaluasi
6)   Para siswa yang intelegensi atau pengalaman belajarnya di bawah rata-rata
Beberapa keunggulan dan kelemahan metode ceramah menurut Gilstrip dan Martin 1975, kemudian Gage  dan Barliner 1984 dan Moedjiono 1985:
1)   Keunggulan
a)    Murah  karena efisiensi dalam pemanfaatan waktu
b)   Dapat menyajikan ide-ide secara lebih jelas
c)    Guru dapat menguasai sejumlah siswa dan memudahkan penyajian sejumlah materi pelajaran
d)   Mudah disesuaikan karena dapat disesuaikan dengan para siswa tertentu, pokok permasalahan, keterbatasan waktu, keterbatasan peralatan selain itu dapat disesuaikan dengan jadwal guru dan ketidaktersediaan baha-bahan tertulis
e)    Dapat mengembangkan kemampuan mendengar para siswa
f)    Merupakan penguatan bagi guru dan para siswa
g)   Dapat mengaitkan secara langsung isi pelajaran dengan pengalaman siswa dan guru dalam kehidupan sehari-hari
2)   Kelemahan :
a)    Cenderung terjadi komunikasi satu arah di dalam kelas
b)   Cenderung pembelajaran berdasarkan keinginan guru
c)    Menurunnya perhatian siswa bila ceramah dilakukan lebih dari 20 menit
d)   Ceramah hanya mampu menghasilkan ingatan dalam diri siswa dalam jangka waktu yang pendek
e)    Merugikan bagi siswa yang tidak memiliki tife pengamatan auditif
f)    Merugikan bagi siswa yang yang mampu belajar sendiri dari pada diceramahi, secara klasikal
g)   Tidak efektif untuk mengajarkan keterampilan motorik dan menanamkan sikap kepada siswa.
Prosedur penggunaan metode ceramah adalah:
1)   Tahap persiapan yang meliputi:
a)    Mengorganisasikan isi pelajaran yang akan di ceramahkan
b)   Mempersiapkan penguasaan isi pelajaran yang akan di ceramahkan
c)    Memilih dan mempersiapkan media intruksional atau alat bantu yang akan digunakan dalam ceramah
2)   Tahap awal ceramah meliputi :
a)    Meningkatkan hubungan guru dengan siswa
b)   Meningkatkan perhatian siswa
c)    Mengemukakan pokok-pokok isi ceramah
3)   Tahap pengembangan ceramah meliputi:
a)    Keterangan yang diberikan hendaknya secara singkat dan jelas
b)   Pergunakan papan tulis sebagai upaya visualisasi pokok masalah yang diterangkan
c)    Keterangan ulang dengan menggunakan atau kata-kata lain yang lebih jelas
d)   Perinci dan perluas isi pelajaran
e)    Carilah balikan sebanyak-banyaknya selam ceramah
f)    Harus dapat mengatur alokasi waktu dalam ceramah
4)   Tahap akhir ceramah meliputi:
a)    Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang diceramahkan
b)   Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan pelajaran berikutnya
c)    Penjelasan tentang kegiatan pertemuan berikutnya.



b.   Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu format interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon lisan dari siswa, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Ada beberapa alasan mengapa seorang guru menggunakan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran IPS, yaitu:
1)   Membangkitkan atau menimbulakan keingintahuan siswa terhadap isi permasalahan yang sedang dibicarakan, sehingga mendorong minat siswa yang berprestasi dalam belajar mengajar
2)   Membangkitkan, mendorong, dan membimbing proses berfikir sistematis, kreatif, dan kritis pada diri siswa
3)   Membangkitkan keterlibatan mental siswa, dengan menjawab pertanyaan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan cara belajar siswa aktif
4)   Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengekspresikan diri sehingga dapat memupuk dan mengembangkan kemampuan untuk menyatakan pendapat dengan tepat
5)   Memberikan kesempatan kepada siswa menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar sesuatu yang baru (moedjiono, 1985).
Tujuan pemakaian metode tanya jawab:
1)   Mengecek pemahaman siswa sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
2)   Membimbing para siswa untuk memperoleh keterampilan kognitif maupun sosial
3)   Memberikan rasa aman kepada siswa melalui pertanyaan yang dapat dipastikan bisa menjawabnya
4)   Mendorong siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri) dalam memperjelas suatu masalah
5)   Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi kelas ( hyman , 1974)
Ada beberapa jenis-jenis pertanyaan yaitu:
1)   Pertanyaan pengetahuan (knowladge questions)
2)   Pertanyaan pemahaman (chomprehension questions)
3)   Pertanyaan menerapkan (aplication questions)
4)   Pertanyaan analisis (analysis questions)
5)   Pertanyaan sintesis (syntesis questions)
6)   Pertanyaan evaluasi (evaluation questions)
Kelebihan metode tanya jawab :
1)   Kelas lebih aktif karena anak tidak sekedar mendengarkan saja.
2)   Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya sehingga Guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.
3)   Guru dapat mengetahui sampai sejauh mana penangkapan siswa terhadap materi yang diterangkan.
Kelemahan metode tanya Jawab:
1)   Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari persoalan, bila siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan.
2)   Memerlukan lebih banyak waktu.
c.    Metode Diskusi atau Metode Musyawarah

Metode diskusi dalam pembelajaran IPS adalah suatu cara penyajian materi pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah, baik berupa pernyataan maupun berupa pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas atau dipecahkan oleh siswa secara bersama-sama.
Terdapat tiga jenis metode diskusi yaitu:
1)   Diskusi kelompok kecil
2)   Diskusi kelompok besar (kelas)
3)   Diskusi umum, seperti diskusi panel, seminar, simposium atau loka karya.
Metode diskusi mempunyai kelebihan dan kelemahan, yaitu
Kelebihan :
1)      Dapat merangsang kreativitas dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
2)      Siswa dapat mengeluarkan pendapat dan aspirasi secara bebas dalam rangka mengembangkan sikap demokratis
3)      Hasil diskusi (pemikiran bersama) lebih baik bila di bandingkan dengan hasil pendapat sendiri
Kelemahan:
1)   Tidak mudah menentukan masalah yang akan di diskusikan
2)   Berbicara kadang-kadang di dominasi oleh orang-orang tertentu
3)   Diskusi memerlukan wakt yang relatif lama
4)   Bila kegiatan diskusi tidak terarah pembahasan masalah sering mengambang (tidak tuntas)
Langkah-langkah pembelajaran diskusi:
1)   Tahap persiapan meliputi:
a)    Menentukan masalah yang akan di diskusikan
b)   Merumuskan tujuan yang akan di capai dalam diskusi
c)    Menentukan peserta diskusi
d)   Menentukan waktu dan tempat diskusi
2)   Tahap pelaksanaan diskusi meliputi :
a)    Menentukan perangkat organisasi diskusi
b)   Mengemukakan topik dan tujuan diskusi
c)    Mengemukakan pengantar dan masalah yang akan didiskusikan
d)   Pelaksanaan diskusi dipandu oleh pimpinan diskusi (moderator)
3)   Tahap tindak lanjut diskusi meliputi:
a)    Membuat rumusan kesimpulan hasil diskusi
b)   Pembahasan ulang, penilaian terhadap pelaksanaan diskusi sebagai masukan untuk diskusi berikutnya
d.   Metode Penugasan (Pemberian tugas)
Metode penugasan adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas yang dihasilkannya.
Jenis-jenis tugas yang dapat diberikan:
1)   Membuat rangkuman materi pembelajaran yang telah diberikan guru di dalam kelas
2)   Membuat makalah atau laporan hasil observasi
3)   Melaksanakan observasi ke lapangan
4)   Mengadakan latihan-latihan keterampilan
Dalam metode penugasan pun ada kelebihan dan kekurangannya
Kelebihan :
1)   Relevan dengan cara belajar siswa aktip (CBSA)
2)   Dapat mengembangkan sikap kemandirian kepada siswa
3)   Dapat memperdalam materi pembelajaran
4)   Dapat merangsang kegairahan belajar siswa
5)   Melatih rasa tanggungjawab pada diri siswa
6)   Dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas siswa.
Kelemahan:
1)   Kadang-kadang terjadi ketidakrelevanan antara tugas dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari
2)   Kurang adanya balikan dari guru
3)   Pengerjaan tugas-tugas kurang terkontrol bila dilakukan diluar jam pelajaran
Langkah-langkah pelaksanaan metode penugasan:
1)   Melakukan persiapan dengan cara:
a)    Merumuskan masalah yang jelas
b)   Merumuskan tujuan pelaksanaan tugas
c)    Menentukan jenis-jenis tugas (kelompok/individu)
d)   Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pelaksanaan tugas
e)    Menentukan batas waktu pelaksanaan tugas
2)   Pelaksanaan tugas dengan cara:
a)    Mengadakan bimbingan dalam pelaksanaan tugas
b)   Memberikan motivasi kepada siswa dalam melaksanakan tugas
c)    Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan siswa dalam melaksanakan tugas
3)   Pertanggungjawaban da penilaian tugas dengan cara:
a)    Pelaporan secara lisan atau tulisan, tindakan atau demokrasi
b)   Melakukan penilaian terhadap tugas oleh guru berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh siswa.
e.    Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok merupakan format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok, guna menyelesaikan tugas secara bersama-sama.
Tujuan penggunaan metode kerja kelompok adalah:
1)   Memupuk kemampuan dan kemauan bekerja sama bagi siswa
2)   Untuk meningkatkan keterlibatan sosio-emosional para siswa
3)   Untuk meningkatkan perhatian siswa pada pbm.
Jenis-jenis pengelompokan terdiri dari:
1)   Pengelompokan berdasarkan ketersediaan fasilitas belajar
2)   Pengelompokan berdasarkan perbedaan individu (bakat, minat, perhatian dan kemampuan)
3)   Pengelompokan berdasarkan pembagian pekerjaan
Ada beberapa variabel penentu keberhasilan kerja kelompok, yaitu :
1)   Tujuan pembelajaran harus jelas sebagai pedoman
2)   Adanya interaksi yang positif dan kondusif diantara anggota kelompok
3)   Adanya pemimpin kelompok untuk mengatur kerja sama dalam kelompok
4)   Adanya suasana kerja kelompok yang baik dan menyenangkan
5)   Mengetahui tingkat kesulitan tugas yang harus dikerjakan secara kelompok.
Peranan guru dalam kerja kelompok sangat penting, peranan tersebut adalah :
1)   Sebagai pengelola, pengorganisasi, dan pengatur tempat duduk siswa
2)   Sebagai pengamat, pengarah, dan pembantu siswa bila diperlukan
3)   Sebagai pemberi saran dan penilai (evaluator)
f.     Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang sengaja mempertunjukan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh atau sebagian siswa.
Tujuan penerapan metode demonstrasi menurut adalah:
1)   Untuk menggunakan prosedur tertentu dalam mengajar (prosedur kerja, prosedur pelaksanaan)
2)   Dapat meningkatkan kepercayaan diri bagi siswa
3)   Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menggnakan prosedur.
Kelebihan metode demonstrasi adalah:
1)   Dapat memberikan gambaran konkrit
2)   Siswadapat memperoleh pengalaman langsung
3)   Dapat memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran
4)   Dapat merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan baru
Kelemahan metode demonstrasi adalah:
1)   Memerlukan persiapan yang relatif lama dan matang
2)   Menuntut peralatan yang memacu semua siswa dalam belajar
3)   Memerlukan kegiatan lanjutan.


Langkah-langkah pelaksanaannya yaitu:
1)   Persiapan meliputi:
a)    Menentukan adanya kesuksesan antara metode dengan tujuan yang akan dicapai
b)   Menganalisa kebutuhan peralatan yang diperlukan
c)    Mencoba peralatan dan menganalisis waktu
d)   Merancang garis-garis besar tentang langkah-langkah demonstrasi
2)   Pelaksanaan, meliputi:
a)    Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
b)   Memberikan pengantar tentang demonstrasi yang akan dilaksanakan
c)    Meragakan tindakan proses ssuatu yang disertai penjelasan
3)   Tindak lanjut, meliputi:
a)    Mendiskusikan berbagai tindakan atau pertunjukan yang telah dilakukan
b)   Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tindakan yang telah diragakan.
g.    Metode Eksperimen (Percobaan)
Eksperimen adalah format interaksi belajar mengajar yang melibatkan logika induksi untuk menyimpulkan pengamatan terhadap proses atau hasil percobaan.
Tujuan metode ini adalah:
1)   Untuk mengajarkan bagaimana menarik kesimpulan dari fakta informasi atau data yang diperoleh
2)   Untuk melatih siswa merancang/mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil eksperimen
3)   Melatih siswa menggunakan logika serta induktif untuk menarik suatu kesimpulan berdasarkan data dan fakta
Kelebihan dari metode eksperimen adalah:
1)   Siswa lebih aktif mengumplkan data dan fakta
2)   Siswa berkesempatan membuktikan kebenaran teori secara empiris melalui eksperimen
3)   Siswa berkesempatan melaksanakan prosedur eksperimen.
Klemahannya adalah:
1)   Memerlukan peralatan dan sarana pembelajaran yang memadai
2)   Memerlukan waktu pembelajaran yang cukup lama
3)   Memerlukan biaya yang cukup besar baik bagi guru maupun bagi siswa.
Langkah-langkah pelaksanaan eksperimen yaitu;
1)   Persiapan, meliputi :
a)    Menetapkan metode eksperimen yang sesuai
b)   Menetapkan kebutuhan peralatan, bahan dan sarana yang diperlukan
c)    Mengadakan uji coba sebelum eksperimen dilaksanakan di kelas
d)   Menyediakan alat lain yang menunjang
e)    Menyediakan lembar kerja siswa
2)   Pelaksanaan, meliputi:
a)    Mendiskusikan bersama-sama tentang prosedur eksperimen yang akan dilakkan
b)   Membantu, membimbing dan mengawasi pelaksanaan eksperimen yang sedang dilakukan siswa
c)    Membuat kesimpulan dan laporan eksperimen yang telah dilakukan siawa yang dibantu dan dibimbing oleh guru
3)   Tindak lanjut eksperimen meliputi:
a)    Mendiskusikan hambatan dan hasil eksperimen
b)   Memberikan dan menyimpan kembali peralatan
c)    Mengevaluasi proses dan hasil eksperimen.
h.   Metode Simulasi
Simulasi merupakan format interaksi belajar mengajar dalam pengajaran IPS yang didalamnya menampakan adanya prilaku pura-pura(simulasi) dari orang yang terlibat dalam proses pembelajaran atau suatu peniruan situasi tertent, sehingga siswa dapat memahami konsep, prinsip-prinsip keterampilan, nilai dan sikap dari sesuatu dari yang sedang disimulasikan.
Jenis-jenis simulasi adalah
1)   Permainan simulasi
2)   Bermain peran
3)   Sosiodrama dan psikodrama
Tujuan penggnaan metode simulasi adalah
1)   Untuk mendorong partisipasi dan pengembangan sikap siswa
2)   Mengembangkan interaksi dan komunikasi dalam proses pembelajaran
3)   Dapat menimbulkan interaksi yang sehat dan hangat antar siswa
4)   Memperkenalkan dan melatih peran kepemimpinan pada diri siswa
5)   Memanfaatkan bakat dan kemampuan siswa sebagai sumber belajar

Kelebihan penggunaan metode simulasi:
1)   Dapat menciptakan kesenangan dan kegembiraan pada diri siswa dalam proses pembelajaran
2)   Dapat mengurangi keabstrakan pada diri siswa dalam proses pembelajaran
3)   Dapat memberikan pengarahan dan petunjuk sederhana dalam proses pembelajaran
4)   Dapat melatih siswa berpikir kritis
Kelemahannya adalah:
1)   Memerlkan waktu yang relatif lama dan biaya yang relatif mahal
2)   Memerlukan sistem pengelompokan siswa yang cukup luwes dan kompleks sesuai dengan peran yang akan dimainkannya
3)   Banyak menuntut imajinasi dan imfropisasi guru dan siswa dalam pelaksanaannya
4)   Sulit bagi siswa berperan sesuai dengan  peran/tokoh yang dimainkannya
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan simlasi yaitu:
1)   Simulasi hendaknya dilaksanakan oleh sekelompok siswa
2)   Penentuan topik yang akan dimainkan sebaiknya dilakukan guru bersama siswa
3)   Guru harus membuat peraturan dan petunjuk simulasi secara terinci
4)   Dalam pelaksanaannya harus menggambarkan simulasi yang lengkap dan utuh
5)   Merupakan integrasi dari beberapa ilmu social
Terdapat 9 langkah yang harus ditempuh bila akan melaksanakan metode simulasi:
1)   Memilih situasi, masalah, dan pemain yang tepat
2)   Mengorganisasikan kegiatan sehingga jelas dan tepat
3)   Memberikan simulator
4)   Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi pelajaran
5)   Membantu mempersiapkan para pemain
6)   Menetapkan alokasi waktu
7)   Melaksanakan simulasi sesuai dengan yang telah direncanakan
8)   Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan simulasi
9)   Mengadakan kegiatan ulang.
i.      Metode Inquiri dan Discovery
Metode Inquiri dan Discovery dalam pembelajaran merupakan suatu prosedur yang menekankan belajar secara individual dimana siswa berusaha melakukan aktivitas sendiri untuk mencari dan meneliti sesuatu sebelum menarik suatu kesimpulan.
Gagne dan Berliner mengemukakan bahwa metode penemuan ditandai oleh adanya keaktifan siswa dalam memperoleh keterampilan intelektual, sikap dan keterampilan motorik ata psikomotorik.
Tujuan metode penemuan adalah:
1)   Meningkatkan ketertiban siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
2)   Mengarahkan siswa sebagai pelajar seumur hidup
3)   Mengurangi ketergantungan siswa kepada guru dalam proses pembelajaran
4)   Melatih siswa memanfaatkan sumber belajar dan lingkungan
Kelebihan metode penemuan yaitu:
1)   Membant memperbaiki proses penguasaan dan keterampilan bagi para siswa
2)   Pengetahuan yang diperoleh siswa bersipat individual, oleh karena itu lebih erat melekat pada diri siswa
3)   Menimbulkan kegairahan belajar bagi para siswa
4)   Memberi kesempatan pada siswa maju terus dan berkelanjutan dalam belajar
5)   Memperkuat konsep diri dengan melatih untuk percaya diri
6)   Kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa
Kelemahannya:
1)   Memerlukan persiapan yang matang dan kemampuan berpikir yang tinggi sehingga bagi siswa yang lamban berpikir sulit mengikuti proses pembelajaran
2)   Sulit mencapai keberhasilan bila diikuti oleh siswa dalam jumlah yang lebih besar
3)   Membutuhkan peralatan dan fasilitas yang memadai.
Langkat-langkah metode penemuan yaiut:
1)   Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
2)   Memilih konsep, pengertian dan prinsip yang akan dipelajari
3)   Pemilihan masalah dan bahan pelajaran
4)   Menjelaskan tugas-tugas yang akan dilakukan dalam pembelajaran
5)   Mempersiapkan alat-alat dan sarana belajar
6)   Mengecek pemahaman siswa
7)   Melaksanakan proses penemuan dengan mengumpulan data
8)   Membantu dan membimbing siswa dalam menganalisa data
9)   Membentuk siswa menemukan masalah, kaidah, prinsip dan ide-ide berdasarkan hasil menemuan.



2.    Metode Interaksi Edukatif di Luar Kelas
a.    Metode Karyawisata
Metode karyawisata merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa ke suatu objek di luar kelas untuk mengkaji atau mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran atau dengan kata lain karyawisata merupakan suatu upaya mendekatkan atau membawa diri siswa kepada kehidupan nyata yang menjadi sumber belajar bagi para siswa.
Tujuan metode karyawisata adalah:
1)   Agar siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari didalam kelas secara teoritis dengan keadaan nyata dilapangan, atau membandingkan antar keadaan nyata dengan praktek penggunaannya.
2)   Untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar
3)   Untuk dijadikan ajang rekreasi bagi siswa sambil belajar.
Kelebihan dari metode karyawisata adalah:
1)   Siswa memperoleh pengalaman langsung dari lapangan
2)   Dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa dalam mempelajari sesuatu
3)   Dapat memperkaya dan menyempurnakan pengetahuan yang diperoleh siswa di dalam kelas
Kelemahannya:
1)   Memerlukan persiapan yang relatif lama dan cukup matang
2)   Memerlukan sarana dan biaya yang relatif tinggi
3)   Bila persiapan kurang matang dapat mengaburkan tujuan
4)   Memiliki resiko yang cukup tinggi.
Langkah-langkah pelaksanaannya:
1)   Persiapan, meliputi:
a)    merumuskan tujuan pelaksanaan
b)   menentukan tempat, waktu dan biaya pelaksanaan
c)    membentuk panitia pelaksanaan dan pembagian tugas
d)   mempersiapkan lembar observasi atau pertanyaan-pertanyaan untuk merekam data di lapangan
2)   Pelaksanaan, meliputi:
a)    mengadakan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa
b)   menunjukan hal-hal yang penting pada saat berkaryawisata yang berhubungan dengan materi pelajaran
c)    menjaga ketertiban, keamanan, dan sopan santun di lapangan
d)   mencatat hal-hal yang penting untuk bahan laporan
3)   Tindak Lanjut, meliputi:
a)    Mengolah dan menganalisa data hasil observasi di lapangan
b)   Melaksanakan diskusi tentang hasil pengolahan dan analisis data
c)    Membuat laporan lengkap tentang hasil diskusi sebagai hasil kegiatan karyawisata.
b.   Metode Observasi
Merupakan kelanjutan atau alat yang diperlukan pada saat pelaksanaan karyawisata.
Metode observasi adalah format pembelajaran di mana siswa dibawa ke luar kelas untuk mengamati suatu objek atau peristiwa kemudian merekamnya dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Tujuan observasi adalah:
1)   Untuk memperoleh informasi atau data dari lapangan yang berhubungan dengan materi pelajaran.
2)   Memberikan pengalaman langsung bagi siswa
3)   Melatih ketelitian dan kejelian siswa dalam mengobservasi suatu objek
4)   Melatih siswa menggunakan instrumen (lembar observasi) dalam memperoleh data yang diperlukan
5)   Menghilangkan kejenuhan bagi siswa dalam belajar di kelas.
Kelebihan dan kekurangannya hampir sama dengan dengan metode karyawisata karena antar karyawisata dengan observasi sama-sama metode mengajar yang proses interaksi edukatifnya berlangsung di luar kelas.
Langkah-langkah metode Observasi adalah:
1)   Persiapan, meliputi :
a)    Merumuskan tjuan observasi
b)   Menetapkan objek observasi
c)    Menentukan aspek-aspek yang di observasi
d)   Menyusun lembar observasi berdasarkan aspek-aspeknya.
2)   Pelaksanaan, meliputi :
a)    Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa tentang aspek-aspek yang akan di observasi
b)   Mengingatkan hal-hal yang pokok dan penting untuk diobservasi sesuai dengan tujuan dan aspek yang di observasi
c)    Menjaga ketertiban dan kedisiplinan dalam melaksanakan observasi
d)   Mencatat hal-hal yang penting sebagai bahan laporan observasi
3)   Tindak lanjut, meliputi:
a)    Mengelolah dan menganalisa data atau informasi yang telah direkam
b)   Mendiskusikan hasil pengelolaan dan analisa data yang telah dilakukan dan menyusun daftar laporan observasi baik secara individu maupun kelompok
c)    Menyusun laporan lengkap hasil observasi.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran setiap metode tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling menunjang dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah dirumuskan.

















BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Secara harfiah media berarti perantara atau pengatar, yaitu perantara atau pengatar sumber pesan dengan penerima pesan sedangkan prestasi belajar merupaka tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menolak, menerima dan informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Sedangkan  metode mengajar adalah metode yang dipergunakan oleh seorang pengajar untuk membawa anak didiknya ke tujuan pengajarannya
 Media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera serta dapat dapat mengatasi sikap pasif siswa. Peranan media pembelajaran ada dua macam yaitu peranan media belajar dalam KBM di kelas dan kegunaan media dalam situasi-situasi KBM tertentu.  Jenis-jenis media pembelajaran terdiri dari media audio, audio visual, dan media audio-visual.
Kriteria dalam menentukan metode pembelajaran IPS ada dua macam yaitu: 1) Tujuan 2) Kebutuhan dan minat anak, dan 2) Cara penampilan guru. Sedangkan metode-metode yang dapat digunakan adalah 1) metode Contectual Teaching and Learning (CTL), 2) Cooperative Learning, 3) metode karya wisata 4) Role playing (bermain peran), dan 5) metode simulasi.
B. SARAN
Diharapkan kepada para pendidik untuk lebih memperhatikan penggunaan media yang cocok dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan dapat mengatasi rendahya prestasi belajar yang dialami oleh siswa khususnya pada mata pelajaran Ips di sekolah dasa


Komentar

  1. Slot machines Near Me | Mapyro
    Looking for 의정부 출장샵 slot 경주 출장마사지 machines near me? Find addresses, phone numbers, to find casinos that provide the best slot machines in 강원도 출장샵 Las Vegas. Mapyro 동두천 출장안마 is an American 사천 출장안마 gaming

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM IPA PENGUKURAN MASSA

RPP MATEMATIKA SD